Profil Fernando Torres
Karir di Chelsea
Saat kepindahannya ke Stamford
Bridge, Fernando Torres menjadi striker pertama yang mengenakan kaos bernomor
punggung 9 sejak dipakai Hernan Crespo pada musim 2005/06, namun butuh 14
pertandingan sebelum ia berhasil menggetarkan gawang lawan, hasil
upayanya selama merumput di Stamford bridge memuncak pada laga melawan West Ham
Merupakan satu-satunya gol untuk The
Blues pada musim itu tetapi seiring masa penyembuhannya, menaruh harapan besar
bahwa pada musim kompetisi 2011/12 kita akan melihat Fernando Torres yang
sangat ditakuti oleh Chelsea ketika Ia masih memakai kostum Liverpool.
Bentuk dari sebuah perjalanan baru
telah memberi semangat, selain berbagai isu yang diberitakan di Stoke, bukan
hanya jarang menciptakan gol, namun ketika bertandang ke Old Trafford dan kalah
dari tuan rumah Manchester united 3-1. Laga itu akan selalu diingat bukan
karena insiden yang terjadi dengan David De Gea, tapi kegagalannya memasukkan
bola ke gawang yang sudah kosong pada menit-menit akhir.
Ia kemudian mencetak gol pembuka ke
gawang Swansea, tetapi kemudian diberi kartu merah oleh wasit. Di Eropa, ia
mencetak dua gol saat Chelsea menang 5-0 di Liga Champions atas Genk, sebelum
kembali melalui periode yang tidak menyenangkan di musim gugur dan musim
dingin.
Usaha kerasnya di atas lapangan dan aksinya yang membantu rekan setimnya menciptakan peluang membuat fans tetap mendukungnya. Usahanya pun akhirnya mampu menghasilkan gol demi gol di akhir Maret dan sebuah assist penting bagi Salomon Kalou saat menghadapi Benfica. Momen paling tak terlupakan tentu saja saat ia mencetak gol penyeimbang di Camp Nou dan membuat skor menjadi 2-2 dan memastikan kelolosan ke final Liga Champions, apalagi setelah itu ia mencetak hat-trick ke gawang Queens Park Rangers.
Torres tidak dimainkan saat Chelsea
menjuarai Piala FA melawan mantan klubnya, Liverpool tapi dia bermain melawan
Munich dan ikut ambil bagian dalam terjadinya gol Chelsea, dia memenangkan
sepak pojok yang kemudian membuat Didier Drogba mencetak gol penyama kedudukan
dua menit sebelum laga usai.
Torres memulai musim 2012/2013
dengan baik, dia mencetak gol di kekalahan 2-3 Community Shield atas Manchester
City, setelah itu sukses mencetak gol di Liga melawan Reading dan Newcastle United.
Dia bermain bagus saat kami melawan
Arsenal dan Tottenham Hotspur, serta mencetak gol pembuka di kemenangan 2-1 di
Emirates.
Torres mendapatkan kartu merah
keduanya sebagai pemain Chelsea ketika dia secara kontroversial diusir saat
kekalahan 2-3 atas Manchester United. Tayangan ulang menunjukkan jika dia
ditekel Johnny Evans tapi wasit Mark Clattenburg tidak berpendapat demikian dan
memberikannya kartu kuning kedua di laga tersebut.
Sebelum Di Chelsea
Bergabung dengan Liverpool di usia
26 tahun, Ia telah mengoleksi 65 gol dari 102 kali penampilannya di Liga
bersama The Red dan total 81 gol dari 142 kali pertandingan di semua Kompetisi.
Merumput di Liga Inggris pada usia 23 tahun setelah sebelumnya bermain
hampir 12 tahun di Atletico Madrid, klub yang bermarkas beberapa Mil dari kota
kelahirannya di pinggiran ibukota.
Selama Ia merumput di Atletico, ‘El
Nino( ‘Si Bocah’-julukannya di Spanyol) telah menjadi pemain dan kapten termuda
di Klub. Debutnya di usia 17 tahun dan dinobatkan sebagai kapten dua
tahun kemudian.
Musim pertamanya berjalan sangat
lamban, hanya mampu menorehkan 6 gol dari 36 kali penampilannya, namun
meningkat menjadi 13 gol dari 29 kali tampil di musim berikutnya dan 20 gol
berhasil dikoleksinya pada musim 2003/04, musim paling produktif Fernando di
spanyol dan tahun pertamanya tampil bersama Timnas.
Kemunculan seorang pemain hebat di
skala internasional dengan koleksi 75 gol dari 174 kali penampilannya di
pertandingan-pertandingan penting bersama Timnas Spanyol membuat klub-klub
Eropa memburunya dan Ia memilih untuk bergabung dengan pelatih dari negaranya
Rafael Benites di Liverpool.
Di transfer pada tahun 2007 dengan
nilai transfer mencapai 20 juta poundsterling, plus Luis Garcia yang pindah ke
Atletico dan gol pertama Fernando bagi fans Liverpool adalah ketika melawan
Chelsea di Anfield, menyamakan kedudukan 1-1 setelah tertinggal oleh Gol Tal
Ben-haim. Itu adalah gol pertama dari tujuh gol dalam tujuh kali pertandingan
melawan Chelsea. Ini menjadi penampilan terbaiknya melawan klub Inggris
manapun.
Dia mencetak 3 Hatrick pada
koleksi 33 gol di musim pertamanya merumput di Liga inggris, menjadi pemain
nomor satu Liverpool sejak pemain sebelumnya yang memakai kaos bernomor
punggung 9, Robbie Fowler, memecahkan rekor menorehkan 33 gol dalam satu musim.
Musim keduanya hanya mampu mencetak 17 gol (cedera menyebabkan penampilannya
berkurang) dan menempati posisi kedua klasemen pada akhir musim, selisih 3
point diatas Chelsea. Pada musim 2009/10, meskipun Liverpool terpuruk di urutan
ke tujuh klasemen, Fernando menjadi pemain tersubur dengan mencetak 22 gol dari
32 kali tampil.
Sebelum bergabung dengan Chelsea
pada pertengahan musim 2010/11, Fernando telah bermain 26 kali bersama
Liverpool, mencetak 11 gol termasuk dua golnya ketika mengalahkan Chelsea di
Anfield pada bulan November.
Karir Internasional
Ia bergabung dengan Timnas pada
ajang Piala Dunia 2010 di Afrika selatan, dan berhasil menjadi jawara di level
Eropa bersama timnas senior di kancah internasional.
Ketika remaja, Fernando pernah
mendapatkan gelar pencetak gol terbanyak bagi negaranya dalam dua ajang
kompetisi Piala eropa U16 dan U19 dan dia mencetak gol pertamanya bagi Timnas
Senior ke gawang Italia pada usia 20 tahun, tujuh bulan sejak debutnya.
Di ajang Piala Dunia 2006 Jerman dia
mencetak tiga gol di babak penyisihan grup, namun langkah Spanyol dihentikan
oleh Prancis pada babak pertama sistem gugur. Hal tersebut tidak mempengaruhi
negaranya dua tahun kemudian di ajang piala Eropa 2008, Fernando mencetak satu
gol dalam perjalanan mereka menuju Final dan hanya satu gol tersebut yang
dicetaknya di Vienna saat mengalahkan Jerman. Ini adalah medali pertama bagi
Spanyol sejak tahun 1964.
Di Afrika Selatan, Fernando berjuang
menjaga stamina dan performanya setelah menjalani operasi pada bulan April.
Hasilnya, pemain Barcelona Pedro menggantikan posisinya saat mengalahkan Jerman
di semi final.
Sang pelatih Vicente Del Bosque juga
tidak memasukkan namanya di skuad tim inti yang akan bertanding di Final. Namun
dia masuk pada babak perpanjangan waktu setelah unggul 1-0 dari Belanda
meskipun ia mengalami cedera otot sebelum peluit akhir berbunyi.
Tidak lagi menjadi Starter, Ia tetap
menjadi pemain penting bagi skuad inti Spanyol, untuk mempertahankan gelar
mereka musim panas nanti pada ajang Piala Eropa yang akan diselenggarakan di
Ukraina dan Polandia.
Torres terpilih di skuad Spanyol
untuk mengikuti Piala Eropa 2012 dan mengakhiri turnamen dengan meraih Sepatu
Emas setelah mencetak tiga gol dan Spanyol menjadi Juara Eropa.
Dia tidak bermain saat melawan
Italia tapi mencetak dua gol saat melawan Republik Irlandia. Dia mencetak gol
ketiganya ketika menghancurkan Italia 4-0 di final dan juga membuat satu assist
bagi rekannya di Chelsea, Juan Mata yang mencetak gol keempat Spanyol.
Torres meraih caps ke-100 untuk
Spanyol di laga persahabatan melawan Arab Saudi pada September 2012.
|
---|
Komentar
Posting Komentar